Sumber : Isa, 2014
Beras merupakan makanan
pokok bagi sebagian besar masyarakat di negara berkembang. Sehingga akan sangat
menguntungkan apabila beras memiliki kandungan provitamin A. Namun, kandungan
beta karotin padi hanya terdapat pada jaringan hijau seperti daun, sedangkan
endosperma padi (beras yang kita konsumsi) tidak memiliki kandungan nutrisi
ini. Namun, 400 juta orang miskin. Orang-orang dalam masyarakat berbasis padi
memiliki kekurangan vitamin A . Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kebutaan
permanen dan juga berkontribusi pada meningkatnya kejadian dan keparahan
penyakit menular. Beras emas dikembangkan dengan memasukkan gen wortel ke dalam
beras untuk mengatasi kekurangan vitamin A Karena itu, pengembangan beras emas
diperkaya dengan pro vitamin A semoga akan meringankan masalah ini. Dengan
menggunakan teknik rekayasa genetika, gen wortel dimasukkan ke dalam endosperm
beras untuk menghasilkan pro-vitamin A melalui biosintesis karotenoid.
Karotenoid adalah kelompok pigmen tumbuhan yang penting untuk diet manusia. Salah
satu karotenoid, β-karoten.Yang merupakan pro-vitamin A berubah menjadi retinol
(vitamin A) saat memasuki tubuh manusia (Amin, 2010).
Setiap tanaman
menghasilkan pro-vitamin A di jaringan hijau mereka dan kemudian akan menjadi
diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Tanaman GM, yang dikenal dengan
nama Golden Rice ditemukan mampu menghasilkan 23 kali lebih banyak pro vitamin
A (betakaroten) dibanding prototipe diumumkan pada tahun 2000.
Tanaman transgenik
merupakan hasil tanaman dari introduksi gen tertentu ke dalam tubuh tanaman
sehingga diperoleh sifat yang diinginkan.Beras Golden dimodifikasi secara
genetis untuk memecahkan kekurangan vitamin A. Hal ini tidak diharapkan untuk
menyediakan 100% kebutuhan vitamin A pada dietnya, namun perkembangannya semoga
akan menambah asupan saat ini untuk mencapai vitamin A kecukupan. Salah satu
metode yang digunakan adalah melalui rekayasa genetika komoditi padi sebagai
cara untuk penanggulangan krisis pangan dinegara Indonesia dilakukan antara
lain melalui upaya perakitan kultivar tanaman yang tahan terhadap serangan hama
dan penyakit untuk menghasilkan bahan makanan berkualitas.
Salah satu cara
penanggulangannya ialah dengan menghasilkan padi transgenik hasil pemuliaan
tanaman yang tidak mampu menghasilkan provitamin A menjadi tanaman yang dapat
menghasilkan provitamin A. Pandangan ini sesuai dengan literatur yang
didapatkan mengenai Padi transgenik adalah jenis padi hasil transfer gen dari
jenis tanaman yang berbeda. Dalam hal ini, padi transgenik yang sedang
dikembangkan di Indonesia ialah (Beras Emas) yang mengandung betakarotena
(provitamin A) pada bagian endospermanya. Pada tipe normal, endosperma padi
tidak menghasilkan beta-karotena dan akan berwarna putih hingga putih kusam.
Namun karotena akan menyebabkan warna beras menjadi tampak kuning-jingga.
Beta-karotena tersebut akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh (Hidayat,
2014).
Sumber : Isa,
2014
DAFTAR
PUSTAKA
Amiin, Latifah. 2010. Ethical Perception
of Golden Rice in Malaysia. Malaysian
Journal of Environmental
Management. 11(2): 71-78.
Hidayat , Yayat Rahmat. 2014. Persepsi Masyarakat Terhadap
Tanaman Transgenik Di Kabupaten Cirebon.
Jurnal Agrijati. 1(26) : 75-88.
https://www.isaaa.org/kc/inforesources/biotechcrops/The_Golden_Rice_Technology.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar