V. Data & Hasil Pengamatan
·
100
ml larutan NaCl 0.58 gr
Pada proses pembuatan larutan
NaOH, dengan menambahkan aquadest ke dalam gelas beaker 100 ml sampai pada tanda batas, dan kemudian mengaduknya sampai homogen dengan menggunakan
spatula atau pengaduk, maka terjadi
reaksi
yang ditandai dengan larutan tidak berwarna dan
tidak ada endapan.
·
100 ml larutan NaCl 0.01 gr
Pada
proses pembuatan NaCl 0.01 gr, terjadi reaksi yang ditandai dengan serbuk putih
NaCl menjadi larutan tidak berwarna dan tidak ada endapan.
·
18.23 ml etanol 96%
Pada proses pembuatan larutan Etanol, dengan menambahkan aquadest ke dalam gelas beaker 50 ml sampai pada tanda batas, dan kemudian
mengocoknya sampai homogen maka terjadi reaksi yang ditandai dengan larutan menjadi larutan tidak berwarna
dan tidak ada endapan dan tidak ada gelembung.
·
12 gr glukosa 100 ml
Pada proses pembuatan larutan
glukosa, dengan menambahkan aquadest ke dalam gelas beaker 100 ml sampai pada tanda batas, dan kemudian mengocoknya, maka terjadi reaksi yang ditandai dengan kristal putih memjadi larutan yang
berwarna kekuning-kuningan dan tidak ada endapan.
·
0.4 HCL 50 ml
Pada proses pembuatan larutan
HCL, dengan menambahkan aquadest ke dalam gelas beaker 100 ml sampai pada tanda batas, dan kemudian
mengocoknya sampai homogen, maka terjadi reaksi yang ditandai dengan larutan tidak memiliki endapan dan tidak
berwarna, suhu pda larutan menjadi dingin.
VI. PERHITUNGAN
·
100 ml larutan NaCl 0.1 M
Menghitung molaritas / kepekaan suatu larutan.
M = gr/Mr . 1000/V
Keterangan : M = Molaritas
gr = gram
Mr = Berat Molekul
V = Volume
Diketahui : M
= 0.1
Mr = 58.5
V = 100 ml
Ditanya : gr
?
Jawab : M = gr/40 . 1000/100
0,1 = gr/58.5 .10
5.85 = gr
. 10
gr = 5.85/10
=
0,585 gram
·
100 ml larutan NaCl 100 Ppm
Menghitung Ppm
Ppm = (Berat zat telarut (mg))/(Volume Larutan (L) )
Keterangan : Ppm
= Parts Per Million
gr = gram
mg = Berat zat terlatur
V = Volume larutan (L)
Diketahui : Ppm
= 100
V = 0.1 L
Ditanya : mg
?
Jawab : Ppm = = (Berat zat telarut (mg))/(Volume Larutan (L) )
100 = ((mg))/0.1
mg = 100 x 0.1
mg = 10
=1x10-2
= 0.01 g
·
100 ml larutan etanol 70% (v/v)
Menghitung
persamaan larutan / Pengenceran
V1 M1 = V2 M2
(V2 M2)/M1
V1= (V2 M2)/M1
Keterangan : V1 = Volume larutan awal yang
diperlukan
V2
= Volume larutan yang akan dibuat
M1
= Konsentrasi larutan awal / yang tersedia
M2
= Konsentrasi larutan yang akan dibuat
Diketahui : V2 = 25 ml
M2
= 70% M
M1
= 96%M
Ditanya : V1 ?
Jawab : V1 = (25 . 70%)/(96%)
V1 = 17.5/(96%)
V1 =18.23
·
100 ml larutan gula 12% (b/v)
Menghitung
% berat (b/v)
%(b/v) = (Berat zat telarut (g))/(100 ml larutan ) x 100%
Keterangan : % b/v = persen berat per volume
gr = gram
berat zat terlarut (mg)
100 ml larutan
Diketahui : berat
zat terlerut = 12 g
Ditanya : b/v
?
Jawab : %(b/v) = (Berat zat telarut (g))/(100 ml larutan ) x 100%
b/v = (12 g)/(100 ml)x100%
b/v = 0.12 x 100%
b/v = 12%
·
100 ml larutan HCL 0.1 M dari larutan
HCL 36%
M1 = (10 x p x %)/(mr ) x 100% dan V1 M1 = V2 M2
Atau
V1= (V2 M2)/M1
Keterangan : P = Massa
jenis suatu benda
Mr = Berat Molekul
V1
= Volume larutan awal yang diperlukan
V2
= Volume larutan yang akan dibuat
M1
= Konsentrasi larutan awal / yang tersedia
M2
= Konsentrasi larutan yang akan dibuat
Diketahui : p
= 1.19
% = 36
Mr = 36.5
V2 = 100
V1 = 0.1
Ditanya : b/v
?
Jawab :
M1 = (10 x p x %)/(mr )
M1 = (10 x 1.18 x 36)/36.5
M1 = 12
V1= (V2 M2)/M1
V1 = (100 . 0.1)/12
V1 = (100 . 0.1)/12
VII.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang telah saya lakukan dilaboratorium, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pembuatan
larutan adalah suatu kegiatan pencampuran zat terlarut dengan zat pelarutnya.
2.
Pengenceran
dilakukan untuk membuat larutan standar.
3.
Molaritas
adalah kepekaan suatu larutan.
4.
Larutan adalah
campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
5.
Pengenceran
larutan menggunakan aquadest.
6.
Untuk membuat suatu larutan, pertama hitung massa bahan yang akan dibuat larutan dengan menggunakan rumus molaritas atau
normalitas.
7.
Untuk
pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan
diencerkan denga menggunakan rumus pengenceran yaitu M1 x V1 = M2 x V2. Setelah
itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2014. Petunjuk
Praktikum Kimia Dasar. Institut Pertanian Stiper: Yogyakarta.
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru.
Brady, J. E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Ningrum,
Wahyuni. 2012. Teknik Dasar Pembuatan
Larutan. Makassar
Shocichah. 2010. Standarisasi Larutan NaOH. Universitas
Terbuka.